SOAL menjaga kekayaan negeri, Indonesia kerap kali kebobolan. Setelah Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan lepas ke tangan Malaysia, kini giliran kopi Gayo asal Aceh justru diperkenalkan ke dunia oleh Belanda.
“Kopi Aceh yaitu kopi Gayo telah dipatenkan dan diperkenalkan ke dunia oleh Belanda sejak tiga tahun lalu,” kata Rudy J Pesik selaku Pemilik Kopi Kamu kepada okezone usai grand opening Kopi Kamu di Jalan Majapahit, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2011).
Gayo merupakan sebuah wilayah di Provinsi Aceh, tepatnya di bagian Aceh Utara. Kopi Gayo terkenal nikmat, selain kopi Toraja, kopi Flores, kopi Sumatera, dan sebagainya.
“Kopi Aceh dan kopi Toraja itu paling enak, karena tumbuh berdekatan, tepatnya di atas tanaman seperti cengkeh dan pala. Makanya, aroma dari kedua rempah tersebut terserap oleh tanaman kopi,” jelasnya.
Dia menyayangkan sikap pemerintah yang Indonesia yang membiarkan paten kopi Gayo jatuh ke tangan Negeri Kincir Angin. “Kayak tidak tahu Pemerintah Indonesia itu seperti apa? Padahal semua negara mengimpor kopi dari Indonesia,” tutupnya.
Seperti diketahui, merek dagang Kopi Arabika Gayo telah diklaim milik seorang pengusaha Belanda setelah didaftarkan ke World Trade Organization (WTO) di Eropa tiga tahun lalu.
Namun, kini kopi Arabika Gayo (Arabica Gayo Coffee) berhasil meraih sertifikat Indikasi Geografis (IG) atau hak paten dari Dirjen Hak dan Kekayaan Intelektual (HaKI) Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM) Republik Indonesia. Kemudian sertifikasi IG ini diserahkan kepada Bupati Aceh Tengah bersamaan dengan Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Se-Dunia ke-10 di Jakarta, Kamis, 26 Mei 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar